Tahukah Kalian bahwa di setiap kita membaca QS Al Fatihah
ternyata kita telah berkomunikasi dengan Allah SWT .
Lho kok bisa
?
Berikut
uraiannya.
Dari Abu Hurairah ra. beliau menyatakan, suatu hari
Rasulullah saw. Bersabda, “Allah telah berfirman (dalam sebuah hadis qudsi):
Aku bagi surah Al-Faatihah antara Aku dan hamba-Ku. Setengahnya untuk-Ku dan
sebagian yang lain untuk hamba-Ku. Dan akan Ku-kabulkan apa-apa yang dimohon
oleh hamba-Ku
Apabila hamba-Ku
berkata : Bismillaahirrahmaanirrahiim (Dengan nama Allah Yang Maha Pemurah
lagi Maha Penyayang),
Maka Allah Azza Wa
Jalla menjawab : hamba-Ku telah memulai dengan menyebut nama-Ku. Dan
karenanya Aku berhak untuk menyempurnakan segala perkaranya serta memberkati
seluruh keadaannya.
Apabila hamba-Ku
berkata : Alhamdulillaahirabbil’aalamiin (Segala puji bagi Allah Tuhan
Pemelihara semesta alam)
Maka Allah Azza Wa
Jalla menjawab : hamba-Ku telah memuja-Ku; dia tahu bahwa nikmat yang ada
disisinya adalah dari-Ku dan bencana yang dijauhkan darinya lantaran kasih
sayang-Ku. Kupersaksikan kepada kalian bahwa kini Aku tambahkan nikmat-nikmat
akhirat disamping nikmat-nikmat dunia; dan akan Ku-jauhkan darinya
bencana-bencana akhirat sebagaimana Ku-jauhkan darinya bencana-bencana dunia.
Apabila hamba-Ku
berkata : Arrahmaanirrahiim (Maha Pemurah lagi Maha Penyayang)
Maka Allah Azza Wa
Jalla menjawab : hamba-Ku telah menyaksikan-Ku bahwa Akulah Yang Maha
Pengasih dan Maha Penyayang; kini Ku-persaksikan kepada kalian bahwa Aku akan
penuhi nasib hidupnya dengan rahmat-Ku, dan akan Ku-karuniai hayatnya dengan
pemberian-pemberian-Ku.
Apabila hamba-Ku
berkata : Maliki yaumiddin (Yang menguasai hari pembalasan),
Maka Allah Azza Wa
Jalla menjawab : Ku-persaksikan kepada kalian sebagaimana yang diakuinya
bahwa Akulah yang berkuasa pada hari pembalasan, dan akan Ku-permudah disabnya
pada hari hisab kelak serta akan Ku-maafkan segala kesalahnnya.
Apabila hamba-Ku
berkata : Iyyakana’budu (Hanya kepada Engkaulah kami mengabdi),
Maka Allah Azza Wa
Jalla menjawab : hamba-Ku benar ketika dia menyembah-Ku. Kini
Ku-persaksikan kepada kalian bahwa Aku akan berikan kepadanya ganjaran karena
ibadahnya sehingga orang-orang yang tidak sama sepertinya akan merasa iri
kepadanya.
Apabila hamba-Ku
berkata : Wa iyyaka nasta’in (dan hanya kepada Engkaulahj kami mohon
pertolongan)
Maka Allah Azza Wa
Jalla menjawab : hamba-Ku telah minta pertolongan dari-Ku dan kembali
kepada-Ku. Kini Ku-persaksikan kepada kalian bahwa Aku akan menolongnya dalam
setiap urusannya, Aku akan membantunya dalam kesulitan-kesulitannya dan akan
Ku-ulurkan tangan-Ku kepadanya pada saat dukanya.
Apabila hamba-Ku
berkata : Ihdinassirahalmustaqim shiratalladzina an’amta ‘alaihim ghairil
maghdubi ‘alaihim wa ladhdhalin (Tunjuki kami jalan yang lurus (benar) yaitu
jalan orang-orang yang telah Engkau beri ni’mat atas mereka, bukan (jalan)
orang-orang yang dimurkai dan bukan (jalan) orang-orang yang sesat),
Maka Allah Azza Wa
Jalla menjawab : Bagian ini untuk
hamba-Ku. Mereka berhak mendapatkan apa yang mereka mohonkan. Aku telah
kabulkan permohonan hamba-Ku. Aku telah berikan kepadanya apa yang diharapkannya.
Aku telah menyelamatkannya dari apa yang dia mohonkan dengan perlindungan-Ku.
(Shahîh Muslim (IV/324 no. 876) dari hadits Abu Hurairah)
(Hadits tersebut juga disebutkan di Tafsîr Sûrah
al-Fâtihah karya Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab (hal. 33-34))
Imam Ibn Rajab (w. 795 H) menjelaskan bahwa
“hadits di atas menunjukkan bahwa Allah mendengarkan bacaan orang yang shalat;
sebab dia sedang bermunajat (berbisik-bisik) denganRabb-nya. Dan Allah menjawab
setiap bisikan hamba-Nya, kalimat per kalimat.” [Tafsîr Ibn Rajab al-Hambali
dihimpun oleh Thâriq bin 'Awadhallâh (I/68-69)].
Maka seorang hamba tatkala membaca surat al-Fatihah, hendaklah ia membacanya
dengan pelan ayat per ayat. Setiap membaca suatu ayat dia diam sejenak menanti
jawaban Allah akan munajatnya [lihat: Ash-Shalat wa Hukm Târikihâ karya Ibn
al-Qayyim (hal. 172)].
Tidak ada komentar:
Posting Komentar